Notification

×

Iklan

Iklan

contoh-banner-di-tribunpasundan-1

News Ticker

Untuk kerjasama dan iklan di TribunPasundan.com , silahkan hubungi 0857-1857-1347

Korea Selatan Gencarkan Promosi K-Food di SIAL INTERFOOD Jakarta 2025, Raih Kontrak Bisnis $14,53 Juta

Kamis, 20 November 2025 | November 20, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-11-20T00:49:49Z


 

TRIBUNPASUNDAN.COM — Kementerian Pertanian, Pangan dan Pedesaan Korea Selatan, bekerja sama dengan Badan Pengembangan Perdagangan Produk Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Korea (aT), berpartisipasi aktif dalam pameran 'SIAL INTERFOOD Jakarta 2025' yang berlangsung pada 12 hingga 15 November. Partisipasi ini merupakan upaya strategis Korea Selatan untuk meningkatkan ekspor produk makanan (K-Food) ke pasar Indonesia yang dinamis.

SIAL INTERFOOD Jakarta 2025 diakui sebagai pameran makanan terbesar di Indonesia dan menjadi salah satu platform bisnis kunci untuk menjangkau pasar Asia Tenggara. Tahun ini, pameran tersebut diikuti oleh lebih dari 1.500 perusahaan dari 26 negara, termasuk Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, dan Italia, dengan jumlah pengunjung yang mencapai sekitar 90.000 orang.


Peningkatan Ekspor K-Food ke Indonesia: Korsel Sukses Manfaatkan SIAL INTERFOOD 2025

Kementerian Pertanian, Pangan dan Pedesaan Korea Selatan bersama aT mendirikan Paviliun Korea Terpadu yang melibatkan 24 perusahaan eksportir K-Food unggulan. Mereka memamerkan beragam produk yang menarik minat konsumen lokal, mencakup kimchi, aneka mi, saus, minuman, dan teh. Untuk lebih memikat pengunjung, di paviliun tersebut juga diselenggarakan cooking show yang menampilkan delapan menu K-Food yang disajikan bersama koki lokal.


Partisipasi Korea Selatan dalam pameran ini membuahkan hasil signifikan dengan tercapainya 18 MOU dan kontrak langsung dengan total nilai mencapai 14,53 juta Dolar AS, yang setara dengan sekitar Rp225.215.000.000,00 (mengacu kurs perkiraan Rp15.500/Dolar AS). Hasil ini diharapkan tidak hanya meningkatkan ekspor K-Food ke Indonesia, tetapi juga meletakkan dasar bagi perluasan K-Food ke kota-kota di berbagai daerah Indonesia.


Tren K-Food Diterima Positif oleh Pasar Ritel Lokal


Hingga akhir Oktober tahun ini, nilai ekspor K-Food ke Indonesia telah mencapai 203 juta Dolar AS. Beberapa produk utama menunjukkan peningkatan ekspor yang substansial dibandingkan periode yang sama tahun lalu:

  • Mi instan: 16,27 juta Dolar AS (naik 62,9%)

  • Soju: 1,04 juta Dolar AS (naik 13,4%)

  • Produk ginseng: 580 ribu Dolar AS (naik 4,9%)

  • Kimchi: 430 ribu Dolar AS (naik 23,6%)


Seorang buyer dari perusahaan ritel besar Indonesia, ‘FoodHall’, mengomentari tren ini, “Berkat popularitas K-Food akhir-akhir ini, beberapa toko lokal dengan jaringan nasional cenderung meningkatkan proporsi produk makanan Korea.” Ia menambahkan bahwa perusahaannya tengah meninjau berbagai produk halal dari perusahaan peserta Paviliun Korea yang ditemui dalam pameran tersebut untuk diperkenalkan kepada konsumen lokal.


Respon Proaktif terhadap Regulasi Halal


Direktur Ekspor Makanan aT, Jeon Ki-chan, menyatakan, “Indonesia merupakan pasar ekspor utama yang membutuhkan pendekatan strategis karena memiliki populasi besar dan potensi konsumsi yang tinggi, ditambah dengan perubahan cepat dalam regulasi terkait makanan, termasuk kewajiban sertifikasi halal baru-baru ini.”


Lebih lanjut, ia menekankan bahwa aT akan secara proaktif merespons perubahan regulasi ini dan memberikan seluruh dukungan agar perusahaan makanan domestik dapat memasuki pasar lokal dengan stabil. Secara khusus, aT tidak hanya menyediakan informasi tentang perusahaan peserta Paviliun Korea kepada para buyer makanan impor, tetapi juga kepada pihak-pihak dari jaringan toko nasional dan toko-toko daerah, guna mendukung konsultasi bisnis yang nyata di lokasi pameran.**(Dd)