Notification

×

Iklan

Iklan

contoh-banner-di-tribunpasundan-1

News Ticker

Untuk kerjasama dan iklan di TribunPasundan.com , silahkan hubungi 0857-1857-1347

Setahun Kepemimpinan Presiden Prabowo, Fahmina Institute Apresiasi Kebijakan Inklusif bagi Penyandang Disabilitas

Kamis, 16 Oktober 2025 | Oktober 16, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-10-16T10:10:40Z

 

doc. jabar.nu.or.id

TRIBUNPASUNDAN.COMJakarta – Tepat di momen satu tahun masa bakti Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, sorotan evaluasi datang dari Fahmina Institute, sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang berfokus pada kajian sosial keagamaan serta advokasi masyarakat marjinal di Cirebon dan wilayah sekitarnya.


Roziqoh, Program Manager Fahmina Institute yang juga menjabat sebagai Ketua Fatayat NU Kabupaten Cirebon, menyampaikan penghargaan khusus terhadap komitmen pemerintah dalam mewujudkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang inklusif, terutama bagi kalangan penyandang disabilitas.


"Menjelang satu tahun kepemimpinan Presiden Prabowo-Gibran, Fahmina mencermati berbagai tantangan sepanjang tahun ini, sekaligus memberikan apresiasi, utamanya terkait komitmen pemerintah dalam merealisasikan nawacita keempat, yaitu peningkatan kualitas manusia Indonesia dengan memastikan bahwa penyandang disabilitas menjadi bagian esensial dalam pembangunan nasional," ungkap Roziqoh.


Roziqoh, seorang aktivis yang memiliki keterlibatan aktif dalam isu gender, advokasi masyarakat marjinal, dan pendampingan ekonomi, menyoroti sejumlah kebijakan yang dinilai berpihak kepada kelompok disabilitas selama setahun terakhir. Lulusan Magister Pendidikan dari Universitas Negeri Yogyakarta ini melihat implementasi nyata telah terwujud di sektor pendidikan dan kesehatan.


"Fahmina mengamati bahwa dalam satu tahun terakhir, kebijakan pemerintah telah berpihak pada pendidikan inklusi. Hal ini terlihat di berbagai perguruan tinggi dan institusi pendidikan lainnya yang telah mengimplementasikan pendidikan inklusi, termasuk penyediaan akses kesehatan yang setara bagi penyandang disabilitas," jelas Roziqoh, yang juga berperan aktif dalam Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI).


Menurutnya, langkah-langkah tersebut merupakan manifestasi konkret pemerintah dalam bergerak menuju peningkatan kualitas manusia yang berlandaskan keadilan dan peradaban. Roziqoh juga menyampaikan harapan agar komitmen inklusivitas ini terus berlanjut. Fahmina Institute mendorong pemerintah untuk memperkuat kebijakan terkait di tahun-tahun mendatang.


"Kami juga berharap agar komitmen ini dapat terus dilanjutkan dan semakin diperkuat di tahun mendatang, sehingga Indonesia menjadi negara yang inklusif, di mana setiap warga negaranya memiliki ruang yang setara untuk berkontribusi dan memiliki martabat," tutup Roziqoh.**