![]() |
| Wali Kota Makassar |
TRIBUNPASUNDAN.COM - Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, mengambil langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dengan mengajak para lulusan perguruan tinggi di wilayahnya untuk berani berwirausaha. Ajakan ini disampaikan langsung saat wisuda perdana Universitas Ciputra Makassar (School of Business) pada Minggu lalu, sebagai upaya konkret dalam meningkatkan jumlah pengusaha di Indonesia.
Munafri Arifuddin, yang akrab disapa Appi, menggarisbawahi pentingnya peran pengusaha dalam memajukan ekonomi, terutama mengingat minimnya jumlah wirausahawan di Indonesia saat ini.
Kurang dari 4% Penduduk Indonesia Berprofesi Sebagai Pengusaha
Salah satu alasan utama di balik dorongan ini adalah fakta bahwa kurang dari 4% dari total 250 juta jiwa penduduk Indonesia berprofesi sebagai pengusaha. Kondisi ini, menurut Wali Kota, menjadi tantangan besar dalam menggerakkan roda perekonomian secara optimal. Minimnya jumlah pengusaha membuat putaran ekonomi berjalan lambat dan menghambat terciptanya lapangan kerja baru.
Dampak Nyata Minimnya Pengusaha
Munafri Arifuddin menjelaskan bahwa dengan jumlah pengusaha yang sedikit, pertumbuhan ekonomi menjadi tidak maksimal. Hal ini berdampak pada lambatnya penciptaan lapangan kerja dan potensi peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang terbatas.
Peran Strategis Pengusaha Muda Makassar
Untuk mengatasi tantangan tersebut, Munafri Arifuddin menekankan pentingnya melahirkan lebih banyak Pengusaha Muda Makassar. Lulusan perguruan tinggi diharapkan tidak hanya mencari pekerjaan, tetapi juga mampu menciptakan lapangan kerja. Dengan semangat kewirausahaan, para alumni diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi daerah.
Komitmen Pemerintah Kota Makassar dalam Mendukung Pengusaha Lokal
Pemerintah Kota Makassar tidak tinggal diam dalam mendukung pertumbuhan pengusaha lokal. Munafri Arifuddin menegaskan komitmen pemerintah kota untuk memberikan ruang dan dukungan penuh agar pelaku usaha di daerah semakin kuat dan berdaya saing.
Kebijakan Pro-UMKM
Salah satu bentuk konkret dukungan tersebut adalah kebijakan alokasi belanja daerah yang signifikan. Pemkot telah menerapkan kebijakan yang mewajibkan 50% belanja daerah dialokasikan untuk produk lokal, dengan 40% dari porsi tersebut wajib untuk UMKM. Kebijakan ini, meskipun diakui sulit dalam implementasinya, merupakan kolaborasi yang dibutuhkan untuk menciptakan pasar yang kuat.
Pengusaha Lokal sebagai Pilar Ketahanan Ekonomi Daerah
Lahirnya Pengusaha Muda Makassar dan pengusaha baru secara umum dianggap sebagai kunci utama ketahanan ekonomi daerah. Munafri Arifuddin mencontohkan bagaimana Sulawesi Selatan mampu bertahan di tengah krisis global berkat peran pengusaha lokal yang menguasai komoditas strategis. Perputaran modal di tingkat lokal menjadi faktor krusial dalam menjaga stabilitas ekonomi.
Investasi Jangka Panjang
Pengalaman ini membuktikan bahwa memiliki pengusaha lokal yang tangguh adalah investasi jangka panjang untuk stabilitas dan pertumbuhan ekonomi. Mereka tidak hanya menciptakan kekayaan, tetapi juga memastikan manfaat ekonomi tetap berputar di daerah, memperkuat fondasi ekonomi Makassar.
**

