Seruan mendesak ini muncul seiring dengan terus berlanjutnya pergolakan di Suriah, yang kini kembali dilanda eskalasi kekerasan. Peristiwa ini terjadi tiga bulan setelah kabar mundurnya Presiden Bashar al-Assad.
Desakan dari Utusan Khusus PBB
Utusan Khusus PBB untuk Suriah, Geir Pedersen, secara vokal menyerukan penghentian segera kekerasan dan mendesak perlindungan bagi warga sipil di negara yang dilanda konflik berkepanjangan ini. Pernyataan ini dikeluarkan pada hari Jumat (14/3), bersamaan dengan peringatan 14 tahun sejak dimulainya demonstrasi pro-demokrasi yang memicu perang saudara selama lebih dari satu dekade.
Perjalanan Panjang Menuju Konflik
Geir Pedersen menekankan bahwa apa yang awalnya merupakan tuntutan akan reformasi disambut dengan tindakan brutal yang mengejutkan, hingga memicu salah satu konflik paling memilukan di era modern. Konflik tersebut telah mengungkap penderitaan mendalam akibat kekejaman manusia.
Dampak Konflik yang Mengerikan
Banyak keluarga masih berduka atas kehilangan orang-orang tercinta, masyarakat tetap terpecah belah, dan jutaan orang terusir dari rumah mereka. Selain itu, masih banyak yang terus mencari anggota keluarga mereka yang hilang.
Data Pengungsi dan Kerugian
Menurut data dari PBB, konflik di Suriah telah menyebabkan sekitar 12 juta orang mengungsi, termasuk lebih dari 6 juta pengungsi yang mencari perlindungan di negara lain. Peristiwa ini menunjukkan betapa besar dampak kemanusiaan yang ditimbulkan oleh konflik berkepanjangan ini.
Kekerasan Terbaru dan Ketidakstabilan
Meskipun Presiden Assad dilengserkan pada Desember 2024, harapan untuk pemulihan stabilitas telah terpukul oleh gelombang kekerasan mematikan yang dimulai pada 6 Maret. Peristiwa kekerasan terjadi di wilayah pesisir Suriah.
Konflik di Wilayah Pesisir
Pasukan keamanan bentrok dengan pejuang yang setia kepada mantan presiden Assaf, mengakibatkan ratusan orang tewas, termasuk warga sipil. Para pejuang ini merupakan anggota minoritas Alawite, kelompok agama yang juga merupakan asal dari keluarga Assad.
Upaya Perdamaian dan Harapan Baru
Pedersen, pada Jumat (14/3), juga menyoroti perjanjian yang baru saja dicapai antara otoritas transisi Suriah dan kelompok bersenjata, Pasukan Demokratik Suriah (SDF). Perjanjian ini merupakan pengingat positif tentang pentingnya persatuan Suriah.
Seruan untuk Solusi Komprehensif
Ia menyerukan pembentukan pemerintahan transisi dan badan legislatif yang kredibel dan inklusif. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya kerangka kerja konstitusional yang komprehensif serta proses penyusunan konstitusi baru yang inklusif untuk jangka panjang, serta keadilan transisi yang sejati.

