Notification

×

Iklan

Iklan

contoh-banner-di-tribunpasundan-1

News Ticker

Untuk kerjasama dan iklan di TribunPasundan.com , silahkan hubungi 0857-1857-1347

Kematian Pemimpin ISIS: Dampak dan Implikasinya di Irak

Rabu, 03 Desember 2025 | Desember 03, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-12-03T09:07:00Z

Irak: Pemimpin Kunci ISIS Tewas


Para pejabat mengumumkan bahwa Abdallah Makki Muslih al-Rufay'i, yang menjabat sebagai wakil khalifah ISIS, telah tewas dalam sebuah serangan udara di kawasan gurun Anbar, Irak, pada hari Kamis. Kematian al-Rufay'i menandai pukulan telak terhadap kelompok teroris ISIS, yang kekuatannya masih terus dipantau dan diwaspadai di berbagai wilayah.

Keterlibatan Amerika Serikat dalam Operasi

Menurut laporan dari Irak, operasi yang menewaskan salah satu petinggi ISIS ini didukung oleh Amerika Serikat. Perdana Menteri Irak, Mohammed Shia al-Sudani, mengonfirmasi melalui media sosial pada hari Jumat (14/3) bahwa dinas intelijen negara telah berhasil "melenyapkan" al-Rufay'i.

Kronologi Serangan dan Penangkapan

Perdana Menteri tidak merinci waktu atau cara al-Rufay'i terbunuh, namun ia menyebut kematian ini sebagai "pencapaian keamanan yang signifikan." Pasukan khusus Irak, melalui unggahan di platform X, mengungkapkan bahwa al-Rufay'i tewas pada hari Kamis akibat serangan udara di gurun Anbar.

Operasi tersebut diklaim sebagai hasil dari upaya selama dua tahun untuk melacak keberadaan al-Rufay'i, dengan terobosan penting yang terjadi dalam enam bulan terakhir. Selain itu, tujuh anggota ISIS lainnya, termasuk dua wanita, ditangkap dalam operasi lanjutan di Anbar. Informasi yang diperoleh dari lokasi serangan udara kemudian mengarah pada penangkapan lima orang lainnya di Kota Irbil, Irak utara.

Peran dan Pengaruh Abdallah Makki Muslih al-Rufay'i

Para pejabat Irak menjelaskan bahwa al-Rufay'i, yang dikenal juga sebagai Abu Khadija, adalah pejabat tinggi ISIS untuk wilayah Irak dan Suriah. Lebih lanjut, ia juga memiliki peran krusial dalam operasi eksternal kelompok tersebut, memperluas jangkauan dan pengaruh ISIS.

Aktivitas ISIS di Berbagai Wilayah

Sebuah laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang disusun berdasarkan informasi intelijen dari negara-negara anggota PBB, menyebutkan bahwa al-Rufay'i mengelola operasi ISIS di Irak, Suriah, Turki, dan wilayah lainnya di Timur Tengah. Laporan intelijen PBB lainnya menempatkan al-Rufay'i sebagai anggota komite delegasi ISIS, yang dianggap sebagai badan eksekutif paling berpengaruh dalam kelompok teroris tersebut.

Tanggapan dan Perkiraan Intelijen

Hingga saat ini, pejabat AS belum memberikan komentar resmi terkait klaim dari Irak. Berdasarkan perkiraan intelijen, jumlah kombatan ISIS di Irak dan Suriah berkisar antara 1.500 hingga 3.000 orang, dengan mayoritas beroperasi di Suriah.

Pada bulan Juli, pejabat militer Amerika mengingatkan akan potensi kebangkitan ISIS di kawasan tersebut, memperkirakan bahwa kelompok teroris itu akan menggandakan jumlah serangan yang dilakukan di Irak dan Suriah dibandingkan tahun sebelumnya. Serangan udara yang dilakukan oleh pasukan Amerika di Suriah pada bulan Desember juga menjadi bukti upaya berkelanjutan untuk memberantas ancaman ISIS.

Pergeseran Fokus Operasi ISIS

Meskipun Irak dan Suriah tetap menjadi pusat ideologi ISIS, para pejabat intelijen dan pakar sepakat bahwa kelompok tersebut tidak lagi menganggap Timur Tengah sebagai basis operasi global utama mereka. Ada keyakinan yang berkembang bahwa kelompok tersebut sekarang dipimpin oleh Abdul Qadir Mumin, yang berbasis di Somalia, di mana ia dikenal sebagai emir dari afiliasi IS-Somalia.