Pada hari Kamis, 13 Maret, Amerika Serikat mengambil langkah tegas dengan menjatuhkan sanksi terhadap Menteri Perminyakan Iran, Mohsen Paknejad, serta sejumlah kapal yang terdaftar di Hong Kong. Departemen Keuangan AS mengumumkan bahwa sanksi tersebut terkait dengan armada bayangan yang membantu menyembunyikan pengiriman minyak Iran.
Latar Belakang Sanksi: Kebijakan Tekanan Maksimum
Kebijakan "tekanan maksimum" terhadap Iran diaktifkan kembali oleh Presiden Donald Trump pada Februari. Tujuan utama dari kebijakan ini adalah untuk menekan ekspor minyak Iran hingga nol. Langkah ini bertujuan untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir dan menghentikan pendanaan kelompok militan.
Peran Menteri Perminyakan dalam Ekspor Minyak
Menurut pernyataan dari Departemen Keuangan AS, Paknejad memiliki peran penting dalam mengawasi ekspor minyak Iran yang bernilai puluhan miliar dolar. Lebih lanjut, dia juga mengalokasikan minyak senilai miliaran dolar untuk diekspor, yang digunakan untuk kepentingan angkatan bersenjata Iran.
Respons dari Departemen Keuangan AS
Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, mengutarakan keprihatinannya terkait prioritas rezim Iran yang dinilai lebih mengutamakan kepentingan pribadi. Hal ini dilakukan dengan mengabaikan kesejahteraan rakyat Iran, menurutnya.
Bessent juga menegaskan bahwa Departemen Keuangan AS akan terus berupaya menggagalkan upaya rezim Iran dalam mendanai aktivitas yang dianggap merusak stabilitas dan melanjutkan agenda yang berbahaya. Pernyataan ini mencerminkan komitmen AS untuk menekan Iran.
Tanggapan Iran Mengenai Program Nuklir
Di sisi lain, Iran selalu menegaskan bahwa program nuklirnya bertujuan untuk kepentingan damai. Klaim ini konsisten dengan pernyataan resmi pemerintah Iran.
Dampak Sanksi Terhadap Kapal dan Pemiliknya
Departemen Keuangan AS turut menyoroti pemilik atau operator kapal yang terlibat dalam pengiriman minyak Iran ke China. Kapal-kapal ini juga mengangkut minyak dari tempat penyimpanan di negara tersebut. Kapal-kapal tersebut terdaftar di berbagai yurisdiksi, termasuk India dan China.
Militer Iran sangat bergantung pada armada kapal bayangan yang besar untuk menyembunyikan pengiriman minyak senilai miliaran dolar ke China. Tindakan AS ini berdampak pada upaya Iran untuk menyamarkan aktivitas perdagangannya.
Daftar Kapal yang Terkena Sanksi
Beberapa kapal yang disebut pada hari Kamis, antara lain Peace Hill yang berbendera Hong Kong dan pemiliknya, Hong Kong Heshun Transportation Trading Limited. Selain itu, ada juga Polaris 1 yang berbendera Iran, Fallon Shipping Company Ltd yang terdaftar di Seychelles, dan Itaugua Services Inc yang terdaftar di Liberia.
Departemen Luar Negeri AS juga telah menetapkan tiga entitas dan tiga kapal sebagai properti yang diblokir, sebagai bagian dari sanksi yang lebih luas.

